==== DESA JENU MAKMUR ===== TETAP JAGA KESEHATAN ===== KARENA KESEHATAN ITU PENTING =====

Artikel

Pantai Alam Samudra Jenu, Berpotensi Namun Belum Tertata Rapi

25 Desember 2022 15:19:54  Admin Desa  555 Kali Dibaca  Warga Menulis

Jenu - (www.jenu.desa.id) Kesan pertama ketika kita mendengar kata pantai adalah pemandangannya yang indah dengan  angin yang segar, pasir putih menghampar, barisan rapi pohon kelapa, dan sejauh mata memandang ke arah laut akan terlihat biru yang eksotis hasil dari kombinasi warna air dan langit yang cerah. Pemandangan yang menakjubkan seperti ini akan sangat mudah kita temui di hampir seluruh wilayah pantai di Kabupaten Tuban, khususnya di Kecamatan Jenu. Namun pantai-pantai di Jenu pada umumnya memiliki karakteristik sendiri dengan menawarkan kerindangan pohon-pohon cemara bagi para pengunjungnya.

Seperti di wilayah pantai lainnya, di Jenu terdapat salah satu obyek wisata yang diberi nama “Pantai Alam Samudra (PAS)”. Obyek wisata ini adalah salah satu dari banyaknya obyek wisata pantai di Jenu. Untuk menuju tempat ini sangat mudah ditemukan karena berada tepat di sebelah timur Mangrove Center Tuban (MCT), tepatnya di Desa Jenu Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban. Selain bersebelahan dengan Mangrove Center Tuban (MCT), bagi para pengunjung dari arah kota Tuban, tepat di sebelah timur gapura batas kota (gapura kuda) terdapat jalan masuk ke arah utara. Nah, ketika kita belok ke utara, kita akan dihadapkan dengan dua pilihan, pertama apabila kita lurus maka akan masuk ke kawasan wisata pantai cemara desa Sugihwaras, kedua jika kita ingin ke Pantai Alam Samudra (PAS) kita harus memilih belok arah kiri (barat), dan disitu terdapat portal dan pos untuk para petugas yang menjaga menarik uang karcis.

Selain akses jalan sebagaimana disebutkan di atas, kita bisa memilih akses jalan lain untuk menuju Pantai Alam Samudra (PAS) yaitu dengan masuk ke kawasan Mangrove Center Tuban lewat gapura MCT (Mangrove Center Tuban) sebelah timur. Dari pintu masuk MCT sebelah timur tersebut kita lurus ke utara, maka akan menemukan gapura sederhana yang terbuat dari bambu yang tertulis diatasnya “Selamat Datang di Pantai Alam Samudra (PAS)”. Selanjutnya kita akan disambut oleh para petugas penjaga karcis. Baik akses lewat barat (melalui gapura MCT timur), maupun akses lewat timur (gapura batas kota) seperti yang telah disebutkan di atas, keduanya akses tersebut dapat dilewati kendaraan roda empat.

Ketika kita masuk ke kawasan Pantai Alam Samudra (PAS), kita akan dikenakan biaya karcir/tiket “parkir” sebesar Rp. 3.000,00 untuk kendaraan roda dua, Rp. 5.000,00 untuk kendaraan roda embat dan Rp. 10.000,00 untuk bus. Biaya ini tentunya sangat terjangkau sekali untuk tiket masuk sebuah tempat wisata. Ini dikarenakan biaya tersebut adalah biaya parkir, namun anehnya kendaraan kita tidak diparkir atau ditempat pada suatu tempat, akan tetapi akan kita bawa masuk ke kawasan wisata ini. Hal yang menarik perhatian bagi para pengunjung adalah mengapa biaya tersebut bukan biaya masuk atau tiket masuk, melainkan biaya tersebut adalah biaya parkir.

Rasa penasaran pengunjung atas kejanggalan biaya masuk tersebut tentu akan terobati tatkala kita disuguhi pemandangan yang indah. Angin berhembus segar dari laut lepas, di bawah rindangnya pohon-pohon cemara, hamparan pasir pantai yang bersih (pemandangan ini tidak kita temui ketika musim ombak besar), dan keramahan para pedagang yang berjualan di obyek wisata ini. Kita akan dipersilakan memilih gubuk-gubuk yang disediakan oleh para pedagang yang berjejer dari ujung barat sampai ujung timur Pantai Alam Samudra (PAS). Setelah beristirahat di gubuk-gubuk tersebut, kita akan ditawari makanan atau minuman oleh pedangan pemilik gubuk tersebut. Banyak makanan dan minuman yang dapat kita pesan, mulai berbagai minuman dingin, es degan, kopi, rujak, dan makanan lainnya.

Sembari menunggu makanan atau minuman yang kita pesan datang, kita dapat bermain air atau pasir di pinggir pantai. Di kejauhan jika kita memandang arah barat maka akan terlihat pemandangan megahnya PLTU Tanjung Awar-awar. Sedangkan jika kita melihat ke arah timur kita akan dapat melihat terminal baru Tuban dan gugusan pegunungan kapur yang tampak di kejauhan. Tak jauh dari pantai ini kita juga dapat melihat aneka permainan seperti ATV, penyewaan kuda dan berbagai spot foto untuk para pengunjung yang kelihatan sangat ramai, apalagi hari libur seperti saat ini. Namun itu semua tidak dapat kita temui di Pantai Alam Samudra (PAS), karena dipantai ini tidak ada wahana-wahana seperti itu. Jika kita ingin menyewa ATV, kuda atau sekedar foto estetik dengan berbagi ornament-ornament khas tempat wisata, kita bisa berkunjung ke sebelah timur Pantai Alam Samudra (PAS) yaitu pantai cemara Sugihwaras.

Puas bermain ombak dan pasir kita dapat menuju gubuk kembali untuk istirahat makan dan minum yang telah kita pesan di warung yang menyediakan gubuk yang kita tempati tadi. Jika kita perhatikan warung-warung di pantai ini memang agak kurang rapi, mulai dari tempatnya yang tidak sejajar, bangunanya yang beda antara satu dengan yang lain. Beberapa warung ada yang menempati area yang luas, sedangkan yang lain sangat sempit. Adapun gubuk yang disediakan juga beraneka ragam, ada yang besar, ada yang kecil, ada yang dari bamboo, ada yang dari kayu, bahkan kebanyakan gubuk disini beratap terpal. Lebih jauh kita perhatikan ternyata kepemilikan gubuk juga beda, ada warung yang gubuknya banyak, ada juga yang hanya sedikit dan cenderung dengan gubuk yang seadanya. Mungkin hal ini yang membuat pantai ini cenderung sepi jika dibanding dengan tempat lain disebelahnya.

Hal lain yang harus kita perhatikan jika kita berkunjung ke pantai ini adalah banyaknya anak-anak muda yang bawa motor secara ugal-ugalan (bagi para pengunjung yang membawa anak kecil wajib hati-hati). Selain itu gaya anak-anak muda yang mungkin masih berusia sekolah ini juga dapat dikatakan urakan. Mulai dari menggeber-geber motor, hingga percakapan-percakapan mereka dengan kata-kata yang cenderung kasar dan jorok (bagi kita yang memang tidak familiar dengan gaya anak-anak muda ini). Kelihatannya mereka sudah terbiasa berkunjung di pantai ini jika dilihat dari keakrabannya mereka dengan para pedagang. Melihat hal ini tentu orang tua akan berpikir dua kali untuk mengajak anak-anak kecil mereka berkunjung ke pantai ini. Mungkin mereka akan memilih pantai Mangrove Center Tuban (MCT) atau pantai cemara sugihwaras yang dari kejauhan tampak lebih kondusif.

Terlepas dari hal-hal tersebut di atas sebenarnya tempat ini sangat berpotensi jika penataannya lebih diperhatikan oleh pengelolanya. Mulai dari penunjuk arah jika terdapat tempat wisata yang harusnya diletakkan di pinggir jalan raya dan dibuat dengan sebaik mungkin, sehingga para calon pengunjung dapat lebih tertarik. Memang sudah ada penunjuk arah, namun hanya sebatas banner dan keadaannya sudah agak robek. Hal ini tentunya akan membuat para pengunjung ragu untuk sekedar mampir berkunjung. Kemudian akses jalan masuk juga belum di aspal, hal ini mungkin dapat bekerjasama dengan pemerintah desa setempat atau dinas pariwisata untuk membangun akses masuk ke lokasi wisata tersebut. Adapun warung-warung yang ada ditempat ini juga harus diperhatikan penataannya, khususnya penataan area warung dan gubuk-gubuknya. Jika gubuk-gubuk disini dibuat sebaik mungkin (bukan ala kadarnya) dan ditata dengan rapi, mungkin akan lebih menarik bagi para pengunjung yang tentunya akan membuat betah mereka disini.

Ke depan mungkin perlu diperhatikan juga terkait dengan wahana-wahana permain, seperti ATV, penyewaan kuda, spot-spot foto, atau mungkin dapat ditambah wahana speedboat atau banana boat yang akan sangat menarik perhatian dan menjadi ikon di tempat ini. Karena di pantai-pantai lain belum menyediakan speedboat ataupun banana boat. Yang tidak kalah pentingnya adalah gaya bersepeda para muda-mudi disini yang cenderung urakan, karena sangat berbahaya bagi para pengunjung yang membawa anak kecil. Paling tidak diberi papan peringatan atau polisi tidur yang dipasang dibeberapa tepat agar mereka tidak ugal-ugalan.

Wisata desa seharusnya menjadi alternative peningkatan perekonomian bagi warga di sekitarnya. Dalam pengelolaannya harus efektif, efisien dan transparan terkait dengan pemilihan pengurus, peran dan tanggung jawab yang terstruktur. Bukan asal membuka tempat wisata namun pengelolaannya asal-asalan dan tidak terstruktur dengan baik. Kebanyakan tempat wisata disini adalah hasil plagiasi dari desa lain. Suatu missal desa A membuat wisata sungai, desa-desa lain rame-rame membuat wisata sungai. Desa B membuka wisata pantai, desa-desa lain yang ada di sekitarnya akan beramai-ramai membuka wisata pantai. Hal ini menyebabkan pengelolaan tempat wisata desa dijalankan dengan seadanya tanpa terstruktur dengan baik. Ke depan diharapkan campur tangan pemerintah dalam membuka dan mengembangkan wisata desa agar lebih intensif, sehingga tempat-tempat wisata di desa tersebut dapat dikelola dengan baik dan tentunya dapat menjadi alternative peningkatan kesejahteraan masyarakat seperti yang diharapkan oleh pemerintah. (sts/jnu)

Opini ditulis oleh Sutrisno (Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sunan Bonang Tuban)

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image [ Ganti gambar ]
  Isikan kode di gambar
 


Aparatur Desa

Wilayah Desa

Jadwal Waktu Sholat

Peta Desa

Tuban adalah Kita

Agenda

Statistik Penduduk

Info Media Sosial

Lokasi Kantor Desa


Kantor Desa
Alamat : Jl. Balai Desa Jenu RT 001 RW 002, Kode Pos 62352
Desa : Jenu
Kecamatan : Tuban
Kabupaten : Tuban
Kodepos : 62352
Telepon : 081330599798
Email : desajenu@gmail.com

Komentar Terbaru